Cari Blog Ini

Selasa, 22 November 2011

Ulama Mesir dan Arab Saudi: Membaca Alquran Elektronik Harus Bersuci Terlebih Dulu


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ulama al-Azhar Mesir menyetujui Fatwa yang dikeluarkan salah seorang Ulama Saudi, Muhamamd bin Salih, yang memfatwakan keharusan bersuci sebelum menyentuh, apalagi membaca al-Quran elektronik yang ada di ponsel. Ulama berpendapat menyentuh al-Quran elektronik sama saja dengan menyentuh al-Quran berupa mushaf yang dicetak.

Pendapat Ulama al-Azhar kerap diyakini kebenarannya, karena selalu dijadikan sandaran dalam melaksanakan ajaran Islam di seluruh dunia. Terlebih lagi dalam hal memperlakukan kitab suci.
Para ulama menyandarkan pendapatnya kepada ayat yang berbunyi janganlah menyentuhnya (al-Quran) kecuali dalam keadaan suci (al-Waqiah: 79). Ayat ini kemudian dijadikan landasan untuk menyentuh al-Quran baik yang tercetak ataupun yang berbentuk elektronik seperti yang ada di ponsel.

Ketua Umum Lajnah Buhuts al-Islamiyah al-Azhar Mesir, Syaikh Ali Abdul Baqi, menyatakan al-Quran harus tetap terjaga baik dalam kondisi tercetak maupun di elektronik. “Tidak hanya itu, terjemahannya pun harus dijaga dalam huruf latin,” imbuhnya, Ahad (16/10).

Dia mengatakan dikeluarkannya fatwa terkait memegang mushaf elektronik ini dilatarbelakangi kemajuan zaman yang tak terbendung. Pola penjagaan terhadap mushaf al-Quran pun tidak boleh luput dari perhatian.   

Ketua Majlis Ulama Mesir, Syaikh Ahmad Qandil, menyetujui fatwa tersebut. menurutnya, tidak diperbolehkan untuk memegang mushaf apapun bentuknya, kecuali dalam keadaan suci. “Mushaf cetak maupun elektronik seperti yang ada di ponsel harus dipegang dalam keadaan suci,” paparnya.
Redaktur: Stevy Maradona
Reporter: Erdy Nasrul

STMIK AMIKOM

Blogger diminta kedepankan etika dalam menulis

Jakarta (ANTARA News) – Blogger senior, Risa Amrikasari, meminta para penulis blog agar mengedepankan etika dan menjunjung hak atas kekayaan intelektual (HAKI), agar terbebas dari tuntutan hukum.
Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, menyatakan, permintaan itu disampaikan terkait adanya isu salah satu blogger Indonesia disomasi Facebook karena membuat tema blognya meniru facebook profile.
Risa yang juga sebagai konsultan dan pegiat HAKI, menyatakan keprihatinannya tas kasus tersebut. Pasalnya, di saat ASEAN Blogger berdeklarasi, di mana salah satu point-nya (No.5) adalah menghargai HAKI orang  lain, malah ada Blogger Indonesia yang disomasi Facebook.
Merujuk poin deklarasi no 5 lanjut Risa yang berisikan ‘We, the ASEAN bloggers, are committed to ethical and positive demeanor, respectful of the rights of authors attached to articles, photos, and videos, and other creative products’, bagus untuk diterapkan kepada semua Blogger, khususnya di Indonesia, katanya.
“Untuk itu, deklarasi yang sudah digaungkan bersama blogger perwakilan negara – negara ASEAN  bisa jadi rujukan bahwa sudah seharusnya kesadaran Blogger Indonesia menghargai HAKI orang lain lebih ditingkatkan. Selama ini saya selalu mengajak para blogger untuk mengedepankan etika dalam menulis blog, berekspresi tanpa mengganggu hak- hak orang lain, dan menjunjung tinggi kesadaran akan Hak kekayaan intelektual orang  lain,” jelas perempuan berambut pirang itu.
“Tetapi dalam kaitannya dengan kasus blogger Indonesia yang disomasi Facebook, kita harus tahu dulu duduk persoalan yang sebenarnya. Yang jelas, sebagai pegiat HAKI, saya ingin sekali rekan-rekan saya sesama blogger bisa paham mengenai HAKI terkait dengan dunia penulisan online agar mereka bisa lebih berhati-hati,” kata Risa.
Menurut Risa, dirinya sudah menyampaikan usulan untuk mengadakan sosialisasi HAKI bagi para blogger Indonesia dalam diskusi kecil di Museum Pasifika, Nusa Dua, dengan Advisor ASEAN Blogger Community Chapter Indonesia, Hazairin Pohan.
“Mengingat dalam presentasi perwakilan blogger dari negara-negara anggota ASEAN, isu terkait HAKI ini selalu disebut oleh mereka dan dalam sesi itu saya sebagai moderatornya,” ungkap pengamat hukum dan sosial itu.
“Keluhan mengenai ‘dimanfaatkan’nya karya intelektual mereka oleh pihak lain secara online maupun offline, adalah isu yang diungkap hampir sebagian besar dari mereka. Itu menunjukkan bahwa blogger adalah pihak yang rentan terhadap pembajakan, tetapi di lain pihak juga potensial menjadi pelaku pembajakan,” tambahnya.
Oleh karena itu, kata Risa, sosialisasi HAKI harus sering dilakukan kepada para blogger, dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka akan perlindungan HAKI bagi semua pihak.
Menjadi moderator di acara konferensi Blogger tingkat ASEAN yang digagas oleh ASEAN Blogger Community Chapter Indonesia di Bali 16-17 November 2011 lalu, diakui Risa Amrikasari kurang seru. Alasannya, penulis novel Good Lawyer ini belum puas hanya sebagai penengah sekaligus pendengar saja.
ASEAN Blogger Conference yang diikuti sekitar 200 blogger, di antaranya juga dihadiri perwakilan blogger dari negara-negara anggota ASEAN itu bertujuan meningkatkan keterlibatan dan dukungan para pemangku kepentingan di ASEAN untuk menciptakan rasa memiliki dan mengkonsolidasikan persatuan dalam keberagaman untuk membawa ASEAN lebih dekat kepada masyarakatnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani

Microsoft Bikin Jejaring Sosial Mirip Google Plus


KOMPAS.com - Microsoft dikabarkan sedang menguji secara diam-diam sebuah jejaring sosial baru, yang disebut Socl.com. Sepertinya Microsoft akan membuat jejaring sosial yang mirip dengan Google+.
Proyek rahasia Microsoft ini pertama kali terendus pada bulan Juli lalu, saat mereka sedang menguji website tersebut untuk online, kemudian infonya terekspos ke publik, dan akhirnya sempat diakses  selama beberapa saat.
Proyek, yang disebut Tulip tersebut, memiliki slogan "Find what you need and share what you know easier than ever". Seperti yang dikutip dari The Verge, sesuai slogannya, Socl merupakan perpaduan antara pencarian, petualangan, dan sosial. Socl memiliki desain dengan tata letak tiga kolom standar, dengan navigasi utama berada di sisi kiri, aliran berita/update di tengah, dan kumpulan beberapa fitur di sebelah kanan.
Kolom untuk pencarian terletak di bagian paling atas, yang search engine-nya tentu saja menggunakan Bing dari Microsoft. Setiap kali pengguna mencari dengan kata kunci tertentu, Bing akan memberikan hasil yang relevan dengan aktivitas pemilik akun tersebut.
Socl memiliki feature "Video Party" yang mirip dengan feature video conference yang terdapat di Google+, Google Hangouts. Dengan "Video Party", pengguna dapat melakukan percakapan melalui video dengan beberapa pengguna lain dalam satu waktu.
Di "calon" jejaring sosial Microsoft ini pengguna bisa mendaftar menggunakan account Facebook atau Twitter. Meskipun Microsoft membantah keberadaan proyek rahasia tersebut, tampaknya mereka tetap terus bekerja mengembangkan Socl.

Inilah Bocah Pengganti Steve Jobs



KOMPAS.com — Setelah meninggalnya visioner dan pendiri Apple, Steve Jobs, semua orang bertanya-tanya siapakah yang mampu menggantikannya. Bukan untuk menggantikannya sebagai CEO Apple karena Apple telah menunjuk Tim Cook untuk jabatan tersebut.
Steve Jobs terkenal dengan pesona, kejeniusan, dan visi masa depannya. Karakter dan sifat Jobs inilah yang menjadi fokus semua orang sehingga memunculkan pertanyaan, siapa "The Next Steve Jobs".
Pertanyaan tersebut sepertinya akan segera terjawab. Dalam sebuah acara sharing teknologi TEDx ManhattanBeach, seorang anak yang masih duduk di bangku kelas VI SD tampil memukau saat mempresentasikan produk ciptaan dan perusahaan startup-nya kepada hadirin. Dia penuh percaya diri dan punya bahasa tubuh yang mengingatkan publik terhadap mendiang Steve Jobs.
Anak ini bernama Thomas Suarez, seorang anak berusia 12 tahun asal California, AS. Dia adalah pendiri sebuah perusahaan startup CarrotCorp yang saat ini sedang mengembangkan aplikasi untuk sistem operasi Apple iOS.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Thomas Suarez ternyata memang seorang pengagum Steve Jobs. Dia telah tertarik membuat program komputer sejak taman kanak-kanak dan belajar secara otodidak beberapa bahasa pemrograman, seperti Phyton, C, dan Java.
Karya pertamanya, yaitu Earth Fortune, hadir pada akhir tahun 2010 lalu, sebuah program yang memungkinkan perubahan warna Bumi berdasarkan peruntungan penggunanya.
Saat ini, Thomas tetap fokus menimba ilmu di sekolah formal sambil tetap mengelola perusahaan CarrotCorp.
Dalam presentasinya di TEDx, ia sedang memaparkan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan startup-nya itu. Selain memukau mereka yang hadir, Thomas juga membuat publik penasaran dengan memamerkan sebuah tagline yang berbunyi, "Uploading pictures will never be the. Coming soon".
Apakah Thomas Suarez dapat menggantikan idolanya, Steve Jobs? Setidaknya dia mempunyai potensi untuk menuju ke arah sana.
Berikut penampilan Thomas Suarez dalam acara TEDx ManhattanBeach.
 













Rabu, 09 November 2011

Pendidikan Gratis Seharusnya Hanya untuk Siswa Miskin


GORONTALO, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Gorontalo, Nelson mengatakan, pemerintah daerah harus cerdas mengambil kebijakan dalam menerapkan program pendidikan gratis. Ia mengungkapkan, pendidikan gratis seharusnya hanya diberikan kepada warga miskin,
Pendidikan gratis mestinya hanya bisa diberikan pada pelajar yang berlatarbelakang dari keluarga tidak mampu
Pasalnya, kata dia, realisasi program pendidikan yang berkualitas membutuhkan biaya yang besar, sehingga penerapan pendidikan gratis tidak layak diberlakukan untuk seluruh pelajar. Hal itu harus ditempuh agar kesenjangan sosial di tengah masyarakat dapat diminimalisir.
"Pendidikan gratis mestinya hanya bisa diberikan pada pelajar yang berlatarbelakang dari keluarga tidak mampu," kata Nelson, Rabu (9/11/2011), di Gorontalo.
Menilik apa yang dilakukan sejumlah kabupaten di Gorontalo, menurutnya, sudah tepat. Ia mencontohkan, seperti diterapkan di Kabupaten Gorontalo yang menetapkan anggaran pendidikannya sebesar 36 persen dari total anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Plotting anggaran yang melampaui target anggaran pendidikan nasional itu, tidak lantas menggratiskan program pendidikan yang berjalan. Pemerintah daerah memrogramkan pendidikan gratis bagi masyarakat miskin, dan memberikan kesempatan kepada anak dari keluarga mampu untuk berpartisipasi dalam pendidikan atau dikenal dengan subsidi silang.

Kantin Unik SMPN 26 Surabaya: Terapung, Bebas Plastik!


SURYA/FAIQ NURAINI

Suasana kantin apung di SMPN 26 Surabaya. Menghadirkan suasana lain di lingkungan sekolah. Kantin ini juga tidak menjual makanan dalam kemasan plastik.



SURABAYA, KOMPAS.com — Suasana lain dihadirkan di SMPN 26 Surabaya. Di sekolah ini, ada kantin yang cukup unik. Mereka menamakannya kantin apung!
Kantin apung ini menyediakan lima anjungan atau lorong memanjang. Lorong-lorong ini sengaja didesain dengan pandangan bebas menatap taman atau hamparan sawah Tandes.



Mengapa kantin apung? Sebab, kantin yang terlihat megah ini didirikan di atas air sehingga terlihat seperti mengapung. Selain itu, sekolah berstatus RSBI yang berlokasi di kawasan Tandes ini juga mengemasnya dengan asri dan hamparan tanaman hijau yang ada di taman sekitar kantin.
Saat jam istirahat, ratusan siswa berebut tempat di setiap anjungan dan lorong kantin.
"Kalau tak cepat, tak dapat tempat,” kata Nursaidah, siswa kelas sembilan atau kelas tiga.
Di kantin ini, para siswa merasakan udara yang segar karena bisa merasakan embusan angin saat mereka duduk lesehan. Kantin apung dengan desain lesehan ini berada di areal belakang sekolah. Menempati lahan sekitar 25 meter x 25 meter.
Kantin apung ini menyediakan lima anjungan atau lorong memanjang. Lorong-lorong ini sengaja didesain dengan pandangan bebas menatap taman atau hamparan sawah Tandes.
Tidak hanya itu, kantin dengan kapasitas tampung hingga 300 pengunjung ini tampak lebih elegan karena interiornya yang serba kayu. Bahkan, lampu hias pun dengan ornamen kayu.
Kantin ini dibangun pada tahun 2009. Informasi yang diterima Surya.co.id, kantin itu menelan biaya pembangunan hingga Rp 600 juta. Namun, semua dikerjakan pihak ketiga termasuk produsen air mineral. Selain itu, dibantu pula bantuan sukarela orangtua dalam bentuk barang.
“Duta Besar Amerika Serikat pernah memuji kami. Apalagi, kami tak izinkan penjual menjual makanan atau jajan yang dibungkus plastik. Sebab plastik merusak lingkungan. Tak boleh ada sampah dibuang di perairan,” kata Titik Sudarti, Kepala SMPN 26.
Sekitar 10 meter sebelum memasuki kantin, ada jalan setapak ukuran satu meter. Untuk menuju jalan kantin ini, siapa pun tidak diperbolehkan memakai sepatu.
Pengelola menyediakan tas khusus yang ramah lingkungan (bukan kantong plastik) untuk setiap pengunjung. Tas ini digunakan untuk menyimpan sepatu.
Di kantin apung ini, ada tujuh pedagang yang menyediakan berbagai jenis makanan, di antaranya nasi, gado-gado, bakso, dan berbagai jenis minuman. Untuk makanan dan minuman berlaku sistem kupon, tidak membayar langsung tunai dengan uang.
Pembeli lebih dulu menukar uangnya dengan kupon. Misalnya, ia menukarkan Rp 7.000 dengan kupon dan menggunakannya untuk menukar dengan menu yang diinginkan.
“Setiap lapar, saya mengajak teman-teman makan siang di kantin ini. Bersih dan harganya terjangkau. Kami senang meski diminta lepas sepatu dan membawa sepatu dengan tas khusus,” kata seorang siswa lainnya.
Kantin ini hanya beroperasi mulai pagi hingga pukul 12.00 WIB atau hingga istirahat kedua usai.

Senin, 31 Oktober 2011

Robot "Bunglon" Berlidah Gesit


KOMPAS.com - Tomofumi Hatakeyama dan Hiromi Mochiyama dari Universitas Tsukuba, Jepang, mengembangkan "Robot Bunglon". Keduanya mempresentasikan pengembangan itu dalam ajang IEEE International Conference on Intelligent Robots and Systems di San Fransisco minggu lalu.
Hingga saat ini, bentuk final robotnya belum jadi. Namun, keduanya sudah mengembangkan bagian robot yang paling penting, yakni lidah. Bagian lidah direncanakan bisa segesit lidah bunglon asli yang bisa menjulur dan menangkap mangsa hanya dalam 0,03 detik.
Sistem lidah yang digunakan menurut dua peneliti itu sederhana, yakni mengandalkan pada sistem seperti meriam. Sistem itu bisa menembakkan proyektil magnetik yang terhubung dengan badan robot, tepatnya sebuah kawat yang tipis dan elastis.
Uji coba telah dilakukan. Menurut peneliti, lidah itu bisa mengambil magnet yang berjarak 70 cm dalam 10 detik. Dalam waktu 10 detik kemudian, lidah robot itu juga bisa membawa magnet tersebut pada posisi robot berada.
Hasil uji coba sebenarnya cukup bagus. Namun, sepertinya lidah robot itu belum mampu menggantikan kemampuan lidah bunglon aslinya. Pertama, karena lidah itu hanya bisa "menangkap" benda yang bersifat magnetik dan masih butuh "bimbingan" untuk menembak benda.
Peneliti berharap, Robot Bunglon nantinya memiliki lidah yang bisa menjangkau benda sejauh 10 meter. target yang mengejutkan memang, tapi bukan berarti tak mungkin. Untuk melengkapi kekurangan, sensor laser mungkin akan ditambahkan.
Lalu, untuk apa robot itu? Peneliti berencana untuk meletakkan robot itu pada alat gerak untuk membuatnya mampu menangkap dan membuang kecoa dan binatang lain yang mengganggu. Belum jelas apakah robot ini nantinya bisa berubah warna pula seperti bunglon.

Merawat Bahasa Indonesia

Oleh Salahuddin Wahid
Dari tiga butir Sumpah Pemuda, mungkin sumpah ketiga yang tidak banyak mengandung masalah.
Kita mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Namun, tanah yang satu itu sudah banyak yang dikuasai oleh pihak luar negeri, lebih banyak untuk kepentingan mereka dibandingkan dengan untuk kepentingan anak bangsa (kecuali segelintir pejabat dan pengusaha). Kesatuan wilayah Tanah Air itu kita pertahankan dengan kekerasan terhadap anak bangsa di sejumlah tempat yang memprotes ketidakadilan.
Kita mengaku berbangsa yang satu, yaitu bangsa Indonesia, tetapi rasa berbangsa satu itu kian menipis. Sejumlah daerah ingin melepaskan diri dari bangsa Indonesia karena merasa diperlakukan tidak adil.
Kondisi bangsa kita amat menyedihkan sehingga makin banyak yang mengatakan bahwa kita adalah ”bangsa kuli dan kulinya bangsa-bangsa”. Jarang ada tulisan yang bernada positif tentang kondisi bangsa Indonesia.
Kita bertekad bahwa sebagai putra dan putri Indonesia, kita akan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Tampaknya butir ketiga dari Sumpah Pemuda itulah yang masih tersisa dari ketiga butir Sumpah Pemuda. Memang ada sejumlah masalah dalam perkembangan bahasa Indonesia, tetapi secara keseluruhan masih bisa dianggap baik.
Pilihan yang tepat
Semula Mr Mohammad Yamin mengusulkan bahasa Melayu, bukan bahasa Indonesia, dengan alternatif bahasa Jawa. Namun, Sanusi Pane menolak. Menurutnya, bahasa persatuan bagi nusa dan bangsa Indonesia haruslah bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu ataupun bahasa Jawa.
Pilihan para pemuda terhadap bahasa Melayu sebagai bahan baku bahasa Indonesia adalah pilihan yang tepat. Kebesaran jiwa para pemuda dari suku Jawa untuk tidak mengusulkan bahasa Jawa perlu dihargai. Para cendekiawan dari berbagai daerah di Nusantara itu memahami bahwa bahasa Melayu adalah lingua franca yang betul-betul hidup di seluruh wilayah Nusantara.
Dari prasasti yang ditemukan di Palembang, Sumatera Selatan, (683 Masehi), dapat diketahui bahwa bahasa Melayu (kuno) sudah digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat pada saat itu. Prasasti itu menggunakan bahasa Melayu kuno dalam tulisan menggunakan aksara Pallawa. Karena Kerajaan Sriwijaya punya pengaruh luas di Nusantara, warga di wilayah Nusantara yang berinteraksi dengan Sriwijaya juga memakai bahasa Melayu.
Sriwijaya maju dalam kesusastraan dan ilmu pengetahuan (agama). Pada abad XIV, Kerajaan Malaka merdeka. Malaka punya pengaruh besar pada wilayah timur Nusantara. Penyebaran bahasa Melayu sejalan dengan penyebaran agama Islam. Namun, perkembangan bahasa Melayu tidak menghilangkan bahasa daerah.
Penjajah Belanda mengalami kesulitan berkomunikasi dengan warga di berbagai daerah yang punya dialek lokal. Satu-satunya pilihan adalah menggunakan bahasa Melayu. Menurut Brugmans, yang dikutip dalam buku Suhendar (1998), bahasa Melayu digunakan Belanda untuk mengadakan perjanjian dengan raja-raja taklukan, penyebaran agama Kristen, dan komunikasi antara penduduk pribumi dan Belanda.
Memang ada upaya dari Prof Kem pada 1890 untuk menghambat perkembangan bahasa Melayu. Dia menyerukan dibentuknya lembaga propaganda bahasa Belanda untuk meningkatkan derajat sosial bangsa Bumiputera dengan berbahasa Belanda dan juga derajat pekerjaan mereka.
Bukan tanpa masalah
Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa pengikat dan bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia. Sutan Takdir Alisjahbana menyebutnya sebagai salah satu mukjizat abad ini.
Bahasa Indonesia telah ditetapkan oleh UUD 1945 menjadi bahasa negara. Di beberapa negara, bahasa Indonesia telah dipelajari. Namun, tidak berarti bahwa keberadaan bahasa Indonesia bukan tanpa masalah.
Pada 2010, kita membaca berita bahwa banyak ketidaklulusan siswa SMA/MA/SMK dalam ujian nasional disebabkan oleh kegagalan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Fakta itu menunjukkan bahwa mutu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia amat rendah sehingga tidak mampu memberi kemampuan minimal untuk bisa lulus.
Perlu dikaji apakah hal itu terjadi karena kurikulum yang ada atau memang karena rendahnya mutu guru. Pelajaran Bahasa Indonesia tak mendapat perhatian memadai dari siswa dan juga guru-guru. Jarang kepala sekolah yang memperhatikan rendahnya angka siswa dalam ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Salah satu faktor yang mengganggu perkembangan bahasa Indonesia ialah pengaruh ”bahasa gaul”. Kalau itu dilakukan dalam bahasa lisan, SMS, Twitter, atau dalam pertunjukan di panggung dan televisi, masih bisa kita pahami. Namun, ternyata di dalam tugas mahasiswa dan makalah juga digunakan bahasa gaul semacam itu.
Kalau praktik semacam itu terus dibiarkan, kita khawatir kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar oleh para tamatan universitas akan menurun. Kalau hal tersebut terus terjadi, bukan tidak mungkin suatu hari kelak kita sulit memahami laporan yang ditulis oleh para sarjana lulusan perguruan tinggi di negeri ini.
Kebiasaan buruk lain ialah kegemaran menyerap bahasa asing, khususnya Inggris, di dalam percakapan sehari-hari atau pidato oleh para pejabat, termasuk (maaf) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan untuk kata-kata yang sudah ada dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, kita juga memakai kata-kata Inggris. Misal kata ”klir” dalam kalimat, ”Masalah itu sudah klir.” Bukankah kita bisa memakai kalimat, ”Masalah itu sudah jelas.” Kita tentu tidak bisa menghindar dari menyerap kata asing, tetapi hendaknya hal itu dilakukan jika memang benar-benar terpaksa.
Rendahnya minat terhadap bahasa Indonesia sedikit banyak akan berpengaruh terhadap minat baca. Studi 0rganization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2006 menunjukkan bahwa kemampuan membaca anak-anak Indonesia baru mencapai angka 392, jauh di bawah kemampuan rata-rata negara-negara OECD yang ada di angka 492.
Kalau bangsa kita kurang banyak membaca bahan bacaan yang bagus, bisa kita bayangkan seperti apa jadinya bangsa ini di masa depan. Karena itu, kita perlu berjuang untuk merawat bahasa Indonesia sebagai salah satu nikmat dan anugerah Allah kepada bangsa Indonesia. Juga perlu berjuang menumbuhkan minat baca untuk meningkatkan budaya keberaksaraan bangsa.
Salahuddin Wahid Pengasuh Pesantren Tebuireng

Para Elite Pun Masih "Menginggriskan" Bahasa Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan bahasa Indonesia semakin meluntur. Kebanggaan para elite dan pejabat menggunakan bahasa Indonesia pun dinilai semakin meluntur. Kepala Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Agus Dharma mengatakan, para elite, baik di level eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, cenderung tak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Perhatikan contoh para elite kita yang berbicara dalam bahasa Indonesia. Sudah diajarkan dengan baik, masih diulangi dengan bahasa Inggris. Malu kita.
"Dari perkataan-perkataan mereka, ada kecenderungan tidak bangga menggunakan bahasa Indonesia," kata Agus.
Agus menilai, para elite yang seharusnya memberikan contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini justru lebih banyak menyelipkan bahasa asing, terutama Inggris, dalam kata-kata yang diucapkan. Agus mengatakan, hal ini menunjukkan adanya kemunduran besar dalam penggunaan bahasa Indonesia.
"Perhatikan contoh para elite kita yang berbicara dalam bahasa Indonesia. Sudah diajarkan dengan baik, masih diulangi dengan bahasa Inggris. Malu kita" ujarnya.
Ia menjelaskan, padahal pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Resmi Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Negara Lainnya mengharuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia di dalam atau di luar negeri. Nantinya akan keluar Peraturan Pemerintah (PP) turunan dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. PP itu akan melahirkan perpres, dan kemudian peraturan menteri (permen) tentang pedoman penggunaan bahasa Indonesia.
"Para elite harus menggunakan bahasa Indonesia, kecuali ketika di luar negeri dan tempatnya mewajibkan bahasa lain," kata Agus

Ketika Anak Selalu Terlambat Datang Sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah pukul 7 Andy belum juga bangun, belum shalat subuh dan belum siap-siap mandi. Alhasil, Andy terlambat lagi masuk sekolah seperti hari-hari sebelumnya. Ibunya Andy akhirnya menerima surat teguran dari sekolah untuk yang kedua kalinya. Problem Andy sebenarnya tergolong tidak berat diabanding masalah teman-temannya. Andy hanya sering terlambat datang ke sekolah dan selalu lupa bawa buku PR. Sementara masalah teman-teman Andy yang lain untuk anak remaja seusianya seperti merokok, mem-bully kawan bahkan pulang nongkrong di mal. Hal ini tidak pernah dilakukan oleh Andy. Dari segi akademis Andy tergolong baik-baik saja. Andy mampu mengikuti pelajaran dengan baik walaupun belum pernah meraih rangking pertama atau 5 besar sekalipun. Namun Andy tidak terlalu payah mengikuti pelajaran karena hampir semuanya dapat diikutinya dengan baik. Tidak ada yang merisaukan prilaku Andy kecuali kebiasaannya yang selalu bangun kesiangan dan selalu terlambat masuk sekolah. Sebenarnya sudah berbagai macam cara dilakukan oleh ibunya untuk mengatasi masalah itu. Namun Andylah yang susah untuk merubahnya. Memarahi, kesal bahkan mengancam sudah dilakukan ibunya Andy, namun jawaban Andy simple saja yaitu, "mengantuk yaa mengantuk, tidak bisa dirubah lagi." Akhirnya ibunya mencoba mencari cara lain agar Andy tidak terlambat lagi datang ke sekolah. Agar tidak kesiangan ibunya meminta Andy untuk tidur lebih awal dimalam hari. Karena menurut ibunya Andy, cara ini dapat membuat Andy bangun juga lebih awal. Untuk anak-anak remaja seusia Andy memang susah sekali tidur di awal waktu. Oleh karena itu, apa yang harus orangtua lakukan sebaiknya adalah menyibukkan anaknya dengan berbagai kegiatan di sore hari yang utamanya aktivitas yang bersifat fisik, seperti main bola, taekwondo atau bela diri lain yang dapat menguras tenaga. Atau bisa juga dengan mengajak anaknya untuk bermain basket ball, tenis atau apa saja yang penting si anak mengikuti kegiatan fisik yang mengerahkan tenaga dan membuat lelah. Ketika tubuh si anak lelah maka biasanya si anak ingin segera sampai rumah, lalu mandi, makan dan tidur. Dengan cara ini Insya Allah berhasil untuk membuat anak remaja kita tidur lebih awal dan kemudian bangun juga lebih awal dan diharapkan tidak akan terlambat bangun lagi.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Turis Jerman Dimakan Para Kanibal?

 Daily Mail Stefan Ramin dan Heike Dorsch di salah satu lokasi menarik yang mereka kunjungi sebelum        episode yang mengerikan itu.

NUKU HIVA, KOMPAS.com - Seorang pelaut yang tengah keliling dunia dikhawatirkan telah dimakan para kanibal dalam persinggahannya di sebuah pulau di South Sea, Polinesia Perancis, Pasifik. Sisa-sisa bakaran yang ditemukan di bara api unggun di satu titik di pulau itu diyakini merupakan bagian dari tubuh pelaut tersebut yang sejatinya seorang business adviser berusia 40 tahun bernama Stefan Ramin.
Sejumlah media internasional Minggu (16/10/2011) melaporkan, Ramin tampaknya telah pergi ke sebuah perburuan kambing tradisonal di hutan setelah melego jangkar di Nuku Hiva di Polinesia Perancis. Pacarnya, Heike Dorsch, 37 tahun, mengatakan, dia melihat Ramin berangkat dengan seorang pemandu lokal, bernama Henri Haiti. Namun, kata Dorsch, hanya pemandu itu yang kembali. Pemandu tersebut memberitahu Dorsch, "Telah terjadi kecelakaan. Dia (Ramin) membutuhkan bantuan."
Namun, sebelum Dorsch bergegas ke hutan, perempuan itu menyatakan, Haiti merantainya ke pohon dan memperkosanya. Dorsch berhasil melarikan diri beberapa jam kemudian dan memberitahukan petugas keamanan. Mereka lalu memulai pencarian selama tujuh hari guna menemukan Ramin.
Pekan lalu, tim pencari yang beranggota 22 orang polisi menemukan serakan abu di sebuah lembah. Di antara bara api terdapat tulang-tulang, termasuk sebuah tulang rahang, gigi dan logam yang meleleh, yang diyakini sebagai tambalan gigi. Para penyidik yakin, sesosok "tubuh manusia telah dipotong-potong dan dibakar' di situ.
Haiti masih hilang dan para tentara dari teritori luar negeri Perancis telah bergabung dengan polisi untuk mengejar pemandu tersebut.
Apa yang diyakini sebagai sisa-sisa tubuh itu telah diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Papeete, ibukota Polinesia Perancis. Dari sana sisa-sisa itu akan diteruskan ke Paris untuk dilakukan analisis DNA demi membuktikan apakah sisa-sisa tersebut benar-benar bagian dari tubuh Ramin atau bukan.
Sejak tahun 2008, Ramin yang berasal dari Haselau, Schleswig-Holstein, Jerman utara itu berlayar keliling dunia dengan menggunakan catamaran (perahu berlabung ganda) bersama Dorsch. Di Facebook, Ramin menulis minatnya 'bepergian, berlayar, kiting, kitesurfing, windsurfing, selancar, menyelam ... pokoknya segala sesuatu yang orang dapat lakukan di permukaan dan di bawah air".
Pasangan itu menggunakan sebuah blog online untuk melaporkan perkembangan kegiatan mereka kepada teman-teman dan kerabat. Bulan lalu mereka melego jangkar di Nuku Hiva, pulau terbesar dari kepulauan Marquesas yang selama berabad-abad telah tercantum dalam banyak laporan tentang kanibalisme.
Kepala penyidik Perancis, José Thorel, yang bermarkas di Tahiti, tidak menutup kemungkinan bahwa sisa-sisa tersebut merupakan bagian dari mayat Ramin. Namun ia mengatakan, uji tes DNA bisa memakan waktu berminggu untuk mendapat hasil.
Koran Jerman, Bild, mengatakan, Haiti merupakan 'tersangka kanibal'. Laporan dari pulau itu, tambah koran tersebut, menyebutkan, "Abu dari api unggun itu tersebar hingga beberapa meter. Di dalam abu itu terdapat tulang dan gigi palsu. Baunya terasa seperti daging terbakar. Di sekitar perapian pakaian bertebaran. Seorang jaksa mengatakan, (Ramin) kemungkinan dibunuh oleh seorang kanibal dan bagian-bagian dari tubuhnya dimakan."   Selain dalam film horor, kanibalisme hampir tidak pernah terdengar lagi di dunia modern. Suku Korowai di Papua Nugini merupakan salah satu suku terakhir yang masih hidup yang makan manusia sebagai sebuah praktik budaya. Jumlah mereka kini tinggal sekitar 3.000 orang. Mereka hidup di daerah yang sangat terpencil. Suku itu tidak mengetahui keberadaan orang lain selain diri mereka sendiri hingga tahun 1970. Daily Mail melaporkan, ada klaim bahwa kaum Korowai langsung memakan otak manusia, selagi masih hangat. Namun klaim itu belum diverivikasi.

Testis Pria Ini Beratnya 50 Kilogram


LAS VEGAS, KOMPAS.com — Seorang pria Las Vegas, Amerika Serikat, menderita penyakit yang menyebabkan testisnya membesar hingga mencapai berat 50 kilogram.
Setelah selama ini menyembunyikan kondisinya, pria bernama Wesley Warren Jr itu memutuskan untuk mengungkapnya kepada publik. Hal itu dilakukan karena dia memerlukan uang hingga 1 juta dollar AS (sekitar Rp 8,8 miliar) untuk biaya operasi.
Kondisi yang ia alami disebut scrotal elephantiasis. Testisnya membesar di luar ukuran normal sehingga mengganggu aktivitasnya.Menurut lelaki 47 tahun tersebut, dia mengalami kondisi itu sejak tiga tahun lalu.
"Sangat susah untuk bergerak. Jadi, saya lebih banyak tinggal di rumah," katanya kepada Las Vegas Review-Journal.
Dengan risiko ditertawakan orang, Warren memberanikan diri mengungkap kondisinya kepada publik melalui sebuah acara di radio dan televisi yang dipandu pesohor Howard Stern.
"Siapa sih yang dianggap aneh? Tetapi, saya memperhitungkan, acara Stern ini didengar oleh jutaan orang dan mereka mungkin mau menolong saya. Saya berharap ada jutawan atau miliarder yang mau membantu," ucapnya.
Kondisi yang dialami Warren sebenarnya jarang ditemui di luar wilayah tropis Afrika dan Asia. Penyakit itu biasa dipicu infeksi akibat gigitan nyamuk.
Namun, Warren mengatakan, dia tidak pernah bepergian ke daerah tropis. Dia yakin kondisi itu diakibatkan kecelakaan yang ia alami pada 2008.
Warren berkisah, testisnya itu terjepit kakinya secara tidak sengaja ketika tubuhnya terpelintir di tempat tidur. Esoknya, ujar Warren, testisnya itu membesar hingga "seukuran bola sepak" sampai sekarang.
Saat itu, dia langsung memeriksakan diri ke rumah sakit University Medical Center. Dia mendapat antibiotik selama dua minggu karena, menurut dokter, kondisinya itu diakibatkan infeksi. Namun, tidak ada perubahan sama sekali.
Sejak itu, dia sudah memeriksakan diri ke berbagai dokter dan tetap tidak menemukan kesembuhan, hingga akhirnya dia putus asa.
Pembengkakan itu terus membesar sampai dia tidak bisa lagi bekerja dan harus hidup dengan tunjangan sebagai seorang difabel hingga kini.

Truk Lindas Bocah Dua Kali agar Tewas

Ibu Maoke Xiong tampak duduk tertegun di dekat jenazah putranya yang diduga dilindas truk hingga dua kali.

CHENGDU, KOMPAS.com — Seorang pengemudi truk menabrak bocah pria umur lima tahun dengan truknya. Bukan berhenti, truk itu malah mundur, menggilas bocah itu lagi demi memastikannya tewas. Aksi keji itu dilakukan guna menghindari biaya rumah sakit bagi anak itu yang akan lebih mahal dibanding kompensasi kematian yang harus dibayar kalau ia tewas.
Insiden memuakkan itu terjadi Desa Yunfeng, Luzhou, Provinsi Sichuan, di China barat, ketika Ao Yong, si sopir truk, menabrak Maoke Xiong saat bocah itu tengah berjalan kaki ke sekolah, demikian laporan Daily Mail, Selasa (25/10/2011). Tragedi itu terjadi Kamis pekan lalu ketika Ao Yong sedang mengangkut semen dari kota Chongqing menuju Luxian.
Seorang saksi mata, Shifen Zhang, berkata, "Saya melihat truk itu mundur sedikit dan kemudian maju lagi. Xiong jadi terperangkap di roda dan truk itu terus maju sekitar sepuluh meter." Seorang pelintas lainnya mengatakan, sopir truk itu melompat dari ruang kemudi setelah menabrak anak itu. Mereka menyatakan, Yong kemudian bertanya, "Berapa banyak (uang) yang harus saya bayar".
Namun, Yong membantah telah menggilas bocah itu dua kali demi memastikannya tewas. Harian China Daily dalam situsnya, Senin, melaporkan, penyelidikan polisi tidak menemukan bukti bahwa anak itu dilindas dua kali. Sementara para ahli medis, kata harian itu, menemukan Maoke Xion meninggal karena cedera otak traumatis dan mereka menyimpulkan, anak itu ditabrak selagi berdiri. Masih menurut polisi, si sopir telah menggunakan rem darurat dan truknya mengalami gesekan panjang sebelum berhenti.
Masih menurut versi polisi, seperti dikutip China Daily, berbeda dengan adegan tanpa perasaan yang ditunjukkan dua pengemudi dan belasan pelintas dalam kasus yang menimpa Yue Yue di Guangdong, yang dilindas dua truk dan diabaikan belasan pelintas, Ao yang berusia 35 tahun dari Luxian, merupakan orang pertama yang menelepon polisi. Saat keluar dari truk, kata polisi, Ao menemukan Xiong terjebak di bawah roda depan. Karena kondisi bocah itu parah, sopir tersebut tidak berani memindahkannya dan dia segera menghubungi polisi.
Menurut Daily Mail dan China Daliy, selama tujuh jam jenazah bocah malang itu tidak dipindahkan dari kolong truk. Dalam adegan yang menyayat hati, ibu bocah itu tampak duduk tertegun di dekat jenazah putranya. Polisi mengatakan, tubuh bocah itu tidak segara dipindahkan segera karena penduduk desa yang marah menuntut kompensasi langsung dari si pengemudi.
Serangkaian kasus mengerikan seperti itu telah menimbulkan perdebatan di China soal moralitas bangsa itu yang sepertinya semakin tak peduli dengan sesama yang menderita atau mengalami kemalangan. Ledakan ekonomi yang dialami negara itu selama beberapa dekade terakhir telah disalahkan dalam mendorong materialisme di masyarakat.
Kompensasi untuk korban kecelakaan yang meninggal dunia dilihat banyak orang China lebih murah ketimbang harus membayar biaya perawatan rumah sakit. Rezim Komunis negara itu tidak menyediakan layanan kesehatan gratis bagi 1,3 miliar warganya.
Ketakutan akan tagihan biaya medis yang tinggi juga diduga menjadi alasan di balik nasib tragis yang menimpa Yue Yue, gadis cilik berusia dua tahun yang ditabrak lari hingga dua kali, dan diabaikan belasan orang yang lewat di pasar kota Foshan yang sibuk pada Kamis dua pekan lalu. Berdasarkan gambar dalam rekaman video pemantau, Yue Yue ditabrak dua kendaraan dan dibiarkan sekarat. Adegan itu dilihat oleh jutaan orang di internet dan memicu kemarahan.

Sabtu, 23 Juli 2011

Penyaluran Dana BOS Diminta tak Masuk APBD




REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diminta tidak lagi masuk ke dalam batang tubuh APBD mekanisme ini yang mengakibatkan penyaluran BOS tidak tepat waktu, kata Bupati Soppeng Andi Soetomo.
"Pencairan dana BOS, tergantung penyelesaian APBD, baru bisa dicairkan. Kalau APBD terlambat, terlambat juga pencairannya," ujarnya di Makassar, Jumat (22/77), menanggapi masuknya Soppeng dalam daftar kabupaten yang belum mencairkan dana BOS seperti yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

Selain Soppeng, Sidrap dan Bantaeng juga masuk dalam daftar tersebut. "Persoalannya, dulu BOS tidak masuk dalam batang tubuh APBD, sekarang masuk. Efektifnya, pusat langsung mengirim ke sekolah jangan melalui APBD karena harus melalui proses administrasi," katanya yang mengaku pernah mengusulkan agar mekanisme penyaluran BOS dikembalikan ke mekanisme lama yaitu langsung ke rekening kepala sekolah yang membutuhkan.

Ia mengaku, tidak tahu persis jumlah dana BOS yang diterima oleh Soppeng tahun ini. "Yang jelas ada. Daerah lain bisa cepat penyalurannya karena penetapan APBD-nya juga cepat. Soppeng baru bulan lima ditetapkan," jelasnya.

Alasan lain yang dikemukakannya sebagai penyebab pencairan dana BOS adalah keterlambatan pengiriman petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. "Terlambat memang, bulan tujuh ini baru keluar. Seharusnya begitu ada penyampaian pencairan sudah harus ada juknis kemudian dilakukan pertemuan dengan penerima. Harus ada juknis karena kita tidak bisa melangkah tanpa juknis," ujarnya yang menilai hal ini adalah kesalahan pemerintah pusat, bukan
pemerintah provinsi atau kabupaten.

Sehari sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Nasional Patabai Pabokori menjelaskan, penyaluran dana BOS diatur untuk diterima sekolah pada per awal triwulan setiap tahunnya. Pada 2011, setiap triwulan dana BOS yang dicairkan untuk 24 kabupaten dan kota di Sulsel mencapai lebih dari Rp175 miliar.

Jumlah yang diterima setiap kabupaten bervariasi tergantung jumlah siswa dan sekolah. Ia pun menilai, masih adanya kabupaten yang belum menyalurkan dana BOS adalah dampak perubahan mekanisme penyaluran ke kas pemerintah kabupaten. Sebelumnya, saat mekanisme penyaluran langsung ke rekening kepala sekolah, tidak pernah terjadi keterlambatan.

Ini Terapi Apa Mencari Mati




TEMPO Interaktif, Jakarta-Terik matahari tak lagi menyengat Kamis sore lalu, 21 Juli 2011. Warga sekitar Stasiun Rawa Buaya, Duri Kosambi, Jakarta Barat, berduyun-duyun menuju rel kereta api.

Seperti menantang kereta yang bisa sewaktu-waktu datang, beberapa orang lalu duduk di bantalan rel sembari menaruh kedua tangannya di rel. Beberapa lagi bahkan nekat rebahan, kepala diletakkan di satu bentang rel lalu kaki di bentang rel lainnya.

Tak peduli larangan, mereka bermaksud mencari terapi listrik gratis. Menurut kesaksian beberapa warga, kejutan arus listrik yang dirasakan begitu badan ditempelkan dengan rel berkhasiat menyembuhkan. "Badan jadi enak. Tidak sering nyeri lagi," kata Sri, 50 tahun, yang mengaku mengidap diabetes.

Sri mengaku sudah mengikuti terapi massal itu selama setahun. "Bagi orang kecil seperti saya, terapi gratis ini kan sangat membantu. Kalau terapi beneran, mana saya mampu?" ujar Sri.

Warga yang datang dari Semanan, Kalideres, itu menyatakan tidak khawatir akan kemungkinan tertabrak kereta saat terapi. Teguran atau pengusiran dari petugas PT Kereta Api (KA) diakui telah dia diterima. Tapi, dia mengatakan, "Tangkap ya tangkap saja. Kalau kemungkinan mati kan bisa kapan dan di mana saja."

Budi, 52 tahun, juga mengaku memperoleh efek positif dari terapi itu. Dia menyatakan penyakit asam urat yang dideritanya kini membaik. "Belum saya cek ke dokter, tapi saya pribadi merasakan perubahan baik di tubuh saya," kata pria yang sore itu rebahan dengan bercelana pendek, kaus putih, topi cokelat, dan kacamata hitam itu.

Warga memang serius menjalani terapi. Mereka bahkan datang dengan persiapan handuk untuk alas tidur. "Mungkin banyak orang ke sini karena dekat dengan stasiun yang punya 2 jalur rel dan ada pengeras suara sehingga gampang tahu jika ada kereta melintas," tutur Budi.

PT KA jelas tak senang dengan adanya terapi itu. Selain berbahaya, kondisi stasiun juga menjadi kumuh. Mereka berusaha mencari dan memanggil orang yang dianggap sebagai tabib dari terapi itu. "Tapi, belum ada yang datang," kata Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional I, Purnomo Radiq, Kamis lalu.

Kepala Stasiun Rawa Buaya, Suardi, mengungkapkan pihaknya telah bolak-balik menertibkan. Juga memasang spanduk berisi peringatan dan larangan. "Tapi warga masih saja membandel. Susah juga (menghalau warga)," katanya mengeluh.

Wakil Lurah Duri Kosambi Firmansyah tak tahu pasti sejak kapan kebiasaan aneh itu dilakoni warga. Menurut dia, kebiasaan itu memang pernah marak, tapi kemudian menghilang, sampai muncul lagi saat ini. "Sepertinya ini berkembang dari mulut ke mulut saja. Tidak ada yang bertindak sebagai tabibnya," kata Firmansyah.

Tak urung, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pun angkat bicara. Dia meminta warga untuk berhenti terapi. "Sudah diimbau, itu satu langkah yang secara medis tak bisa dipertanggungjawabkan," kata Fauzi di Balai Kota, Jumat kemarin, 22 Juli 2011.

Fauzi membantah dugaan rendahnya pelayanan kesehatan di puskesmas setempat, sehingga warga memilih terapi alternatif berbaring di rel. "Itu mindset yang keliru saja, puskesmas kecamatan kita sudah mendapat ISO," katanya.

Secara terpisah, Kepala Polsek Cengkareng Komisaris Ruslan menyatakan menunggu permintaan dari PT KA untuk bisa ikut menertibkan di jalur kereta itu. "Tidak bisa main tangkap atau usir. Bukan wewenang kami tiba-tiba masuk ke sana," kata Ruslan.

Saatnya Blogger Bicara Mudik



TEMPO Interaktif, Semarang - Para blogger kini menjadi komunitas yang patut diperhitungkan di dunia maya. Melalui tulisan-tulisan mereka, siapa saja bisa menjadi sumber referensi baru dan mendapatkan informasi selain melalui situs berita.

Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, para blogger turut berpartisipasi dengan cara melakukan uji jaringan di sepanjang rute jalur mudik di Pulau Jawa. "Karena mereka adalah heavy user untuk layanan data," kata Head of Corporate Communication XL Febriati Nadira di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 23 Juli 2011.

Lebih dari 200 blogger yang melakukan perjalanan darat dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Ponorogo, Solo, dan Yogyakarta akan berkumpul dalam Obrolan Langsat (Obsat) di Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, sore ini. Ini menjadi diskusi Obsat pertama yang berlangsung di luar Jakarta.

Dalam obrolan Langsat yang dipandu blogger Wicaksono atau lebih dikenal Ndorokakung ini akan hadir blogger otomotif Edo Rusyanto, Brigadir Satu (Briptu) Eka Frestya dari Traffic Manajemen Center (TMC) Polda Metro Jaya, dan perwakilan operator selular XL. Pada acara yang bertema "Mudik Aman dan Nyaman" itu, mereka akan berbagi informasi seputar pengalaman menggunakan layanan data di sepanjang jalur mudik, tips bagi para pemudik, informasi titik-titik kepadatan di jalur mudik, dan kesiapan jaringan XL untuk mengantisipasi lonjakan traffic.

"Kami mengharapkan masukan dari mereka karena para blogger menjadi referensi bagi banyak orang," kata Febriati.

Senior Vice President PT XL Axiata Tbk, Ongki Kurniawan, mengatakan selama Lebaran rata-rata terjadi lonjakan traffic sebesar 30 sampai 35 persen dari hari biasa. Dalam keadaan normal, setiap harinya XL melayani 530 juta menit panggilan telepon, 630 juta SMS, dan layanan data sebesar 33 terabita.

Khusus untuk layanan data, Ongki mengatakan terjadi lonjakan traffic yang signifikan dibanding tahun lalu, dari 8,6 terabita per hari menjadi 33 terabita setiap hari. "Kenaikannya sampai 400 persen," ujarnya.

Sementara, untuk layanan voice call dan pesan singkat, Ongki optimistis kapasitas jaringan XL masih mampu menangani traffic yang padat karena didukung 24 ribu BTS, baik 2G maupun 3G, dan 18 unit mobile BTS.

Anak Indonesia Butuh Teladan Kejujuran



JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, anak Indonesia saat ini membutuhkan teladan kejujuran. Ia mengatakan, fenomena contek massal yang sempat menjadi perhatian publik beberapa bulan lalu, konflik antarelite politik meniscayakan kebohongan dan ketidakjujuran salah satu pihak yang berseteru.
"Anak Indonesia butuh teladan kejujuran. Perilaku elite politik yang saring tuding dan fitnah mempertontonkan perilaku kebohongan yang bertentangan dengan semangat perlindungan anak," kata Asrorun, di Jakarta, Jumat (22/7/2011).
Kebohongan elite yang dipertontonkan di depan publik, menurut Asrorun, mengganggu mental anak dan menyebabkan krisis keteladanan. Terkait peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli, ia mengungkapkan, sudah saatnya seluruh elemen mengarusutamakan hak anak dan menjadikan pemenuhan anak sebagai faktor utama dalam pengambilan kebijakan publik.
"Perlindungan anak Indonesia merupakan tanggung jawab bersama orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Perlu ada kesadaran kolektif untuk melihat pentingnya pemenuhan hak anak," katanya.
Asrorun menjelaskan, perlindungan anak memiliki dua substansi utama yaitu, pertama, pemenuhan hak-hak dasar yang meliputi hak agama, kesehatan, pendidikan dan sosial. Kedua, perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Selama ini, pemegang kebijakan dinilainya belum seluruhnya memiliki perspektif perlindungan anak dalam menjalankan amanah pembangunan.
Ia mencontohkan, masalah infrastruktur, misalnya, jarang sekali pembangunan jalan, gedung dan juga fasilitas sosial serta fasilitas umum maupun layanan publik yang memperhatikan kebutuhan anak. "Perilaku politisi yang mempertontonkan pertikaian dan kebohongan juga sangat tidak perspektif anak," tandas Asrorun.

Kalau Kera Narsis Memotret Diri Sendiri


KOMPAS.com
— Ternyata, bukan cuma manusia yang narsis suka memotret dirinya. Kera pun demikian. Setidaknya, inilah perilaku kera yang ditemui fotografer David Slater yang beberapa waktu lalu berkunjung ke taman nasional wilayah Sulawesi Utara, Indonesia.
Perilaku itu dijumpai Slater ketika ia selesai mengambil gambar. Slater meninggalkan perangkatnya sejenak untuk sebuah urusan dan ketika kembali, ia menjumpai kera-kera yang ada di taman nasional itu bermain dengan kamera dan memotret dirinya sendiri.
"Mereka nakal, melompat dan bermain dengan peralatan. Seekor kera memencet tombol. Suara ketika kamera mengambil gambar menarik perhatian dan kera itu pun terus memencetnya. Pada awalnya mereka takut, tetapi akhirnya kembali. Sangat menyenangkan bisa melihatnya," kata Slater.
Menurut Slater, kera-kera tersebut dipastikan telah mengambil ratusan foto diri. Sebuah foto menampakkan kera memamerkan gigi depannya yang besar dan mata berwarna coklat. Koleksi foto-foto monyet tersebut bisa dilihat di YouTube.
Slater menghabiskan waktu 3 hari berturut-turut dengan kera tersebut. Ia mengatakan bahwa kera di taman nasional itu sangat bersahabat. "Meskipun mungkin belum pernah kontak dengan manusia sebelumnya, mereka tidak tampak terancam dengan kehadiran kami," ucap Slater.
Spesies kera yang dijumpai Slater adalah kera hitam (Macaca nigra). Spesies tersebut hidup di wilayah Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya. Status kera tersebut kini hampir punah dan masuk Daftar Merah International Union for Conservation of Nature.

Ikan Raksasa Yang Makan Buaya Ditemukan Di Kongo




Selama ini yang kita dengan bahwa buaya tidak ada yang memangsa selain manusia dan juga buaya selalu memangsa apa saja, tetapi telah ditemukan ikan raksasa pemakan buaya di Sungai Kongo, Afrika.
Selama ekspedisi penangkapan ikan di Sungai Kongo di Afrika, pemancing asal Inggris Jeremy Wade, 52 tahun berhasil menangkap ikan raksasa tigerfish Goliath.

Ikan Tigerfish Goliath dianggap sebagai salah satu ikan air tawar terbesar di dunia dan dikhawatirkan jauh lebih besar dan lebih mematikan daripada piranha. Ikan raksasa yang memiliki 32 gigi ini ukurannya sama dengan gigi hiu putih yang besar yang dapat menyerang manusia dan buaya.

Ikan pemangsa buaya ini berukuran besar. Giginya super tajam, jumlahnya ada 32. Panjang badannya 1,5 meter, beratnya sekitar 45 kilogram.
Wade menggunakan ikan patin yang besar sebagai umpan, 200-pound bar dan garis. Dia juga mengambil jarak cukup untuk menjaga keselamatan.

Dengan nyali kuat Jeremi membopong ikan yang beratnya 60 kg lebih ini memiliki panjang hingga 5 kaki. Tigerfish Goliath merupakan salah satu ikan terbuas di dunia jauh lebih buas dan besar dari Piranha dan Tench. Sayang sekali Wade tidak sempat membuat video ikan raksasa tersebut makan buaya.

Senin, 27 Juni 2011

Hacker Bersatu Melawan Pemerintahan Dunia


TEMPO Interaktif, Jakarta - Beberapa kelompok hacker yang diyakini berada di balik penyerangan sistem Sony dan CIA telah bersumpah untuk bersatu melawan pemerintahan dunia.

LulzSec meminta bantuan kelompok yang dikenal sebagai Anonymous di kampanye cyber mereka yang dijuluki "Operasi Anti-Keamanan".

Kelompok itu mengumumkan niat mereka melalui feed Twitter resmi mereka pada akhir pekan lalu. Mereka menyatakan akan menargetkan siapa saja yang menghadang jalan mereka.

"Selamat datang di Operasi Anti-Keamanan. Kami mendorong kapal apapun, besar atau kecil, untuk menembak setiap pemerintah atau lembaga yang melintasi jalan kami. Kami sepenuhnya mendukung penulisan kata 'AntiSec' pada setiap perusakan situs web pemerintah atau seni grafiti fisik. "

LulzSec yang diyakini berada di balik ide itu juga mengisyaratkan bergabung dengan 'kelompok hacking' lainnya. Mereka mengatakan "Untuk meningkatkan berbagai upaya, kita sekarang bekerja sama dengan Anonymous kolektif dan semua peralatan perang terafiliasi."

Di antara tujuan mereka, kelompok itu menyatakan 'perang segera dan tak henti-hentinya terhadap moderator perebut kebebasan 2011' sebagai perlawanan terhadap peraturan Internet.

Bukan hanya pemerintah yang menjadi korban potensial. "Target utama juga bank dan perusahaan top," kata kelompok itu.


Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mencuri dan kemudian membocorkan informasi rahasia, termasuk email dan dokumen.

Serangan mereka dipercaya sebagai pembalasan atas usulan peningkatan hukuman bagi cyberterrorists di AS di mana mereka yang menjebol sistem pemerintah AS menghadapi ancaman 20 tahun penjara.

Mahasiswi Gelar Pameran Celana Dalam Bekas


TEMPO Interaktif, - Pengumuman itu ditempel di asrama mahasiswa di Wuhan, Hubei, Cina. Bunyinya: "Yi Ci, jurusan ilmu film, sedang mengumpulkan pakaian dalam bekas untuk pameran tugas akhir."

Yi Ci juga menulis, "Saya berharap kalian bisa menyumbangkan pakaian dalam bekas Anda ke dalam kotak di kamar mandi umum. Keterlibatan Anda akan menjadi sebuah karya seni yang besar. Ayo, bergabung dengan saya!"

Dalam hitungan minggu, Yi Ci berhasil mengumpulkan ratusan celana dalam bekas. Keinginan mahasiswi senior di Hubei Institute of Fine Arts akhirnya terwujud. Dia menggelar pameran celana dalam bekas dengan tajuk "Privacy".

Ilusionis Ini Bisa Berjalan di Atas Air


TEMPO Interaktif, Jakarta - Setiap ilusionis memiliki keahlian unik. Pesulap asal Inggris, Steve Frayne, atau yang dikenal dengan nama Dynamo, memiliki kemampuan berjalan di atas air.

Steve membuktikannya ketika berjalan di permukaan Sungai Thames, London, pada Sabtu malam lalu, 26 Juni 2011. Dia berjalan menyeberangi Sungai Thames persis di depan Gedung Parlemen Inggris.

Aksi pertama kali ini dilakukan Steve untuk acara baru di televisi, Dynamo: Mission Impossible, yang akan tayang pada 7 Juli mendatang. Namun, baru setengah perjalanan, pria 28 tahun ini "dijemput" polisi.

Menurut juru bicara Steve, aksi Steve yang mengundang kehebohan warga Inggris bukan tipuan. Dalam acara baru Dynamo: Mission Impossible itu dia akan memamerkan kemampuan mengubah telepon seluler menjadi botol bir, mengubah salju menjadi berlian, dan kupu-kupu kertas menjadi kupu-kupu hidup.

Beberapa selebritas akan menjadi bintang tamu dalam acara tersebut. Mereka di antaranya legenda bintang rock, Ian Brown, penyanyi asal Australia Natalie Imbruglia, dan petinju David Haye.

Malam Ini, Pluto Akan Terlihat Lebih Terang


TEMPO Interaktif, Bandung - Hasil pengamatan Pluto malam nanti bakal menjadi sejarah baru bagi Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat. Namun, peristiwa saat planet kerdil itu melintasi bintang di belakangnya terancam gagal oleh mendung. "Kita ketar-ketir juga dengan kondisi cuaca saat ini," kata Direktur Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan, di kubah Zeiss, Senin, 27 Juni 2011.

Menurut Hakim, sejak Ahad malam, langit di atas Bosscha tertutup awan. Hari ini pun sejak pagi hingga petang, langit Bandung kerap mendung. "Ini mungkin karena ekor badai di barat Pasifik sampai ke Indonesia," ujarnya.

Dua astronom dari Amerika Serikat, Mark Bullock, peneliti asal Southwest Research Institute, dan John Stansberry dari Tucson Arizona Steward Observatory mengaku pasrah soal kondisi cuaca. "Kami tidak tahu cuaca yang terjadi di sini, juga apakah yang akan terlihat jelas okultasi Pluto atau satelit Hydra," ujar Bullock di Bosscha.

Mengantisipasi kendala cuaca, lokasi pengamatan dibagi ke tempat lain. Dipimpin mantan Direktur Observatorium Bosscha Danny Herdiwijaya, kelompok astronom ikut memantau di program studi Astronomi ITB. "Di sana memakai teleskop Celestron yang dilengkapi kamera," kata Hakim.

Pada 27 Juni ini Pluto akan melintas dan menutupi bintang di belakangnya atau okultasi. Saat itu, planet kerdil itu akan terlihat lebih terang. Biasanya, planet yang jaraknya 41 Satuan Astronomi itu terlihat redup. Satu Satuan Astronomi berjarak 150 juta kilometer.

Okultasi Pluto itu akan berjalan singkat. Waktunya, kata Hakim, hanya 90 detik. "Diperkirakan akan terjadi pada pukul 21.14 WIB," ujarnya.

Para astronom memanfaatkan momen okultasi itu untuk mempelajari kesamaan apa saja yang ada pada Pluto dengan bumi. Juga beberapa karakteristik lainnya. Pengamatan yang dimulai sejak planet itu ditemukan pada 1930 belum memberikan banyak data karena letak Pluto yang sangat jauh.

Kesempatan okultasi Pluto, kata Hakim, bisa terjadi setiap tahun. Tapi, baru kali ini bayangan Pluto bisa ikut diamati dari Indonesia. Pengamatan tahun ini dilakukan serentak di 15 observatorium di Asia Pasifik. Sebelumnya, pada 23 Juni, didahului dengan okultasi oleh salah satu dari tiga satelit alami Pluto, yaitu Hydra.

Mba Cepat Tolongi, Saya Akan Diperkosa


JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga Ernawati (15), TKW asal Kudus yang meninggal di Arab Saudi melaporkan Kementrian Luar Negeri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ke Ombudsman, Senin (27/6/2011).

Kedua instansi tersebut dinilai lambat merespon laporan keluarga terkait penyiksaan yang diterima Ernawati dari majikannya di Saudi. "Kemenlu yang harus bertanggungjawab," ujar Yeni Larasati kakak dari Ernawati selaku perwakilan keluarga di kantor Ombudsman, Jakarta.

Staf Divisi Advokasi Migrant Care, Eli Anita saat mendampingi Yeni menambahkan, pihak keluarga dengan didampingi Migrant Care telah melaporkan tindak kekerasan majikan yang dialami Ernawati kepada Kemenlu sejak 31 Januari. "Kemenlu waktu itu jawabannya akan difollow up," kata Eli.

Namun, hingga keluarga menerima kabar meninggalnya Erna pada 10 Februari, tidak ada upaya nyata dari Kemenlu untuk melindung Erna. "Kemenlu bilang akan selidiki lagi apakah berita (kematian Erna) itu benar atau tidak," tambah Eli.

Hingga kini, keluarga juga belum mendapatkan kepastian soal keberadaan jenazah Ernawati yang dikabarkan bunuh diri dengan meminum racun itu. Pihak Kemenlu, kata Eli, mengatakan bahwa jenazah masih diotopsi.

Selain melapor ke Kemenlu, Yeni mengatakan bahwa keluarga telah melaporkan perilah kematian Ernawati tersebut kepada BNP2TKI. "Tanggal 14 Februari, BNP2TKI bilang kita akan panggil PT (PJTKI), tanggal 23 Februari BNP2TKI bilang sudah dipanggil PT-nya, tanggal 3 April Kemenlu bilang masih dalam proses," ucap Yeni.

Menanggapi laporan tersebut, anggota Ombudsman Kartini berjanji bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan memanggil pihak Kemenlu dan BNP2TKI.

"Kita akan lakukan klarifikasi dulu, kalau sudah, direkomendasi, kalau tidak dapat dimediasi, maka dikasih rekomendasi," katanya.

Ombudsman akan menelisik sejauh mana Kemenlu dan BNP2TKI melindungi para TKI. "Terutama yang di timur tengah karena yang paling parah di timur tengah," ujar Kartini.

Adapun pihak keluarga mendapatkan kabar kematian Ernawati dari temannya yang bernama Mise. Erna diduga meninggal dunia di Arab Saudi karena meminum racun. Dia bunuh diri karena tidak tahan lagi dengan perilaku kasar majikannya.

"Desember 2010 (Erna) telepon ke keluarga, kondisinya sangat menghawatirkan, kondisinya sangat tertekan," kata Eli.

Dia juga mengisahkan, Erna pernah dicambuk dengan selang air oleh majikannya. "Terakhir, berat badannya tinggal 33 kilogram," tambah Eli.

Bahkan, Erna juga mengaku kepada Eli bahwa dia diancam akan diperkosa. "Mba cepat tolongin saya, saya diancam diperkosa teman laki-laki majikan saya," tutur Eli menirukan Erna.

Tolak Beli Tiket, Punkers Lempar Batu


DEPOK, KOMPAS.com - Pergelaran acara musik di sebuah kafe di kawasan Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat pada Minggu (26/6/2011) malam berakhir ricuh. Kericuhan dipicu oleh sekelompok orang yang ingin menyaksikan acara musik tersebut. Mereka dilarang masuk karena tidak membeli tiket seharga Rp 3.000.

"Punkers mau masuk, cuma tidak mau membeli tiket, malahan maksa masuk dan mereka marah lalu melempari panitia dengan batu," ujar Aldo, salah satu panitia di kantor Polisi Sektor Pancoran Mas, Depok, Senin (27/6/2011).

Aldo menjelaskan, akibat dari lemparan batu tersebut, dua orang panitia terkena lemparan batu. Panitia berhasil membubarkan para penonton yang memaksa masuk ke acara tersebut. "Tepe dan Bogel kepalanya kena batu dan dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Yuda, Depok," ujarnya.

Usai acara, kata Aldo, salah seorang panitia yang ingin menjenguk rekannya yang dirawat di Rumah Sakit dihadang oleh sekelompok punkers.

"Di pertigaan Vintara, Tanah Baru, Martin dikenalin sebagai panitia, dihadang punkers lalu dikeroyok dan dipukulin, bagian kepalanya dijahit sampai 19 jahitan," katanya.

Martin (26) berhasil diselamatkan warga dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Yudha, Depok.

Polisi Ciduk 30 Orang "Punkers"


DEPOK, KOMPAS.com — Kepolisian Sektor Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, berhasil menggiring 30 punkers yang melakukan tindakan kriminal setelah pertunjukan musik di sebuah kafe di daerah Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat.
Kepala Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas Ajun Komisaris Syah Johan menjelaskan, mereka ditangkap setelah ada pengaduan dari masyarakat. "Setelah mendapat laporan dari warga, kami langsung mendatangi TKP. Sebanyak 30 orang kami amankan karena mengganggu ketertiban," ujar Johan saat ditemui di kantor Polsek Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (27/6/2011).
Johan menjelaskan, dari 30 orang tersebut, dua di antaranya ditetapkan sebagai tersangka pelaku pengeroyokan terhadap Martin (26), seorang panitia acara musik tersebut.
"Mereka akan dibawa ke dinas sosial untuk direhabilitasi, dua orang kami tahan karena diduga sebagai pelaku pengeroyokan," ujarnya.
Diketahui keduanya bernama Prasojo (19) dan Rizky (19), warga Cimanggis yang sehari-hari hidup di jalan sejak tahun 2002. Mereka dikenai Pasal 170 tentang Pengeroyokan dan Pasal 406 tentang Perusakan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus itu dipicu lantaran sekelompok punkers ingin menyaksikan acara musik pada Minggu (26/6/2011) malam di sebuah kafe yang berada di kawasan Tanah Baru, Beji, Depok. Mereka dilarang masuk oleh panitia acara tersebut lantaran tidak ingin membayar tiket masuk sebesar Rp 3.000.

Kemiskinan Picu TKI ke Luar Negeri

JAKARTA - Kemiskinan menjadi penyebab utama kian bertambahnya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Derita TKI juga mencerminkan kegagalan program pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja di dalam negeri.

"Awalnya memang karena kemiskinan. Lalu, karena program pengentasan kemiskinan tidak sampai ke daerah, maka mereka tidak dapat bersaing dengan dunia kerja di Tanah Air. Mereka kemudian memilih menjadi TKI di luar negeri," kata pengamat ekonomi dari UI, Aris Yunanto, di Jakarta, Minggu (26/6).

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), setiap bulan dikirim sebanyak 30 ribu hingga 50 ribu TKI ke luar negeri. Dari jumlah itu, Arab Saudi merupakan negara tujuan penempatan TKI terbesar kedua setelah Malaysia. Kini, jumlah TKI di Arab Saudi sedikitnya 1,5 juta orang, yang sebagian besar perempuan dan menjadi pekerja rumah tangga.

Sementara itu, daerah asal TKI kebanyakan dari kabupaten berpenduduk miskin. Disebutkan Kemenakertrans, terdapat 10 daerah utama kantong TKI, yakni Cirebon, Indramayu, Subang, Cianjur, Sukabumi, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Ponorogo, dan Malang.

Dijelaskan Aris, kemiskinan menjadi faktor utama lemahnya daya saing bangsa, selain kesempatan bekerja di dalam negeri yang terbatas serta rendahnya tingkat pendidikan yang juga sangat berpengaruh. "Jika orang sudah miskin ditambah sempitnya kesempatan kerja mendorong orang untuk mau kerja apa saja dengan daya saing yang rendah. Inilah persoalannya di Indonesia," katanya.

Aris menambahkan seandainya program pengentasan kemiskinan tercapai, mungkin mereka yang bekerja di luar negeri bisa memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya. "Tapi, nyatanya, sampai sekarang masih banyak yang bekerja di sektor informal di luar negeri," imbuh Aris.

Koordinator Migrant Care Anis Hidayah juga membenarkan bahwa kemiskinan menjadi faktor utama masih tingginya minat masyarakat untuk menjadi TKI. Untuk itu, pemerintah sebaiknya membenahi akar masalah di dalam negeri sehingga tidak membuat rakyatnya di luar negeri menjadi korban kesewang-wenangan.

"Pemerintah sebaiknya memikirkan bagaimana agar nasib buruh di dalam negri diperhatikan. Kebijakan pembangunan juga harus lebih berpihak kepada masyarakat, bukan pemodal belaka. Jika tidak, pekerja sektor nonformal yang memilih bermigrasi akan semakin banyak," urainya.

Diungkapkan, faktor pendorong utama kemiskinan karena pemerintah gagal mengoptimalkan sumber daya alam yang ada demi kesejahteraan rakyat. Pemerintah juga tidak maksimal memenuhi kebutuhan pendidikan dasar melalui program wajib belajar 9 tahun. "Inilah akar masalahnya, banyak TKI bekerja di sektor informal di luar negeri," kata Anis.

Pemerintah sendiri sebenarnya menyadari jika peluang bekerja di dalam negeri masih terbatas. Karenanya, seusai keluarnya kebijakan moratorium pengiriman TKI di Arab Saudi yang berlaku mulai 1 Agustus 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para kepala daerah untuk memikirkan penciptaan lapangan kerja untuk menampung para TKI sehingga mereka tak perlu lagi bekerja di luar negeri.

"Saya berharap kita sukseskan semua. Saya instruksikan kepada gubernur, wali kota, bupati untuk memikirkan masyarakat yang mencari kerja di luar negeri. Dengan sekuat tenaga kita ciptakan peluang di daerah masing-masing," kata Presiden.

Tidak Pantas

Dihubungi terpiah, ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Revrisond Baswir, menyatakan sebaiknya pemerintah menghentikan penempatan TKI di luar negeri. Soalnya, sebagai negara dengan sumber daya alam yang besar tidak pantas membiarkan TKI menjadi sapi perahan di negeri orang. "Ini martabat bangsa. Tidak pantas kita mengirim tenaga kerja ke luar negeri. Jadi, harus dihentikan," katanya.

Revrisond kemudian menyarankan pemerintah fokus pada pembangunan sektor yang dapat menyerap tenaga kerja, di antaranya sektor industri, barang dan jasa, serta pertanian. "Pemerintah belum berhasil meningkatkan sektor pertanian, padahal sektor ini dapat menyerap banyak tenaga kerja," tegasnya.

Sedangkan ekonom Indef, Aviliani, menyatakan pemerintah belum dapat menjamin rakyatnya untuk mendapat pekerjaan yang layak sehingga kebijakan moratorium justru menghalangi hak hidup rakyat untuk mendapat penghidupan yang layak. "Dengan adanya moratorium malah hak bekerja orang jadi terhalang," ucap Aviliani.

Aviliani menilai pemerintah belum mampu membuka lahan pekerjaan baru di dalam negeri. Sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja tinggi, di antaranya sektor industri, pertanian, dan infrastruktur, juga sangat terbatas. "Kalau pun ada, pemerintah baru mengupayakan untuk program jangka panjang, yang baru bisa dirasakan pada 2012 – 2013 nanti," ujarnya. cit/fan/AR-2

Minggu, 26 Juni 2011

Dua Serdadu AS Tewas Lagi di Irak


REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Dua prajurit Amerika tewas di Irak utara, Ahad (26/6), sehingga Juni menjadi bulan paling mematikan bagi pasukan AS dalam waktu lebih dari dua tahun.
"Dua prajurit AS tewas hari ini ketika sedang melakukan operasi di Irak utara," kata militer AS dalam sebuah pernyataan.

Sejak 1 Juni, 11 prajurit AS tewas di Irak, dan bulan ini merupakan yang paling mematikan bagi pasukan Amerika sejak Mei 2009. Dengan kematian kedua prajurit itu, jumlah personel militer AS yang tewas di Irak sejak invasi Maret 2003 menjadi 4.465, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen www.icasualties.org.
Sementara itu, pada hari yang sama, sedikitnya 12 orang cedera ketika seorang penyerang dengan kursi roda meledakkan bom bunuh diri di sebuah kantor polisi di daerah pinggiran utara Baghdad.

Juru bicara Komando Operasi, Baghdad Mayor Jendral Qassim Al-Moussawi, mengatakan, penyerang meledakkan rompi bomnya di kantor kepala kepolisian di markas polisi di Tarmiya, 25 kilometer sebelah utara Baghdad. "Ini jumlah korban awal dan kami memperkirakan angka itu akan naik," kata Moussawi.

Menurut perwira tinggi tersebut, korban cedera mencakup sembilan polisi dan tiga warga sipil.

Redaktur: cr01
Sumber: Antara/AFP

Dasar Zionis, Wartawan yang Meliput Armada Gaza Pun Diancam Pula!


REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel memperingatkan wartawan-wartawan asing agar tidak mengambil bagian dalam pelayaran armada kapal yang berusaha mencapai Jalur Gaza yang diblokade.

"Mereka (para wartawan) yang nekat akan dilarang memasuki Israel hingga satu dasawarsa. Armada kapal itu berniat melanggar blokade yang diumumkan secara sah dan sesuai dengan semua perjanjian dan hukum internasional," kata surat yang dikirim oleh Oren Helman, Direktur Kantor Pers Israel, kepada organisasi-organisasi media asing yang meliput kawasan itu, Ahad (26/6).

"Saya ingin memperjelas... bahwa keikutsertaan dalam armada itu merupakan pelanggaran yang disengaja terhadap hukum Israel dan bisa membuat peserta dilarang memasuki Negara Israel selama 10 tahun, peralatan mereka disita dan sanksi-sanksi tambahan akan diterapkan," tegasnya.

Sekitar 10 kapal akan mengambil bagian dalam armada yang merupakan kelanjutan dari armada pertama yang diserbu pasukan komando Israel dan menewaskan sembilan aktivis Turki pada 31 Mei 2010.

Perhimpunan Pers Asing (FPA), yang mewakili wartawan di Israel dan wilayah Palestina, mengecam langkah itu dan mengatakan peringatan tersebut merupakan pesan mengerikan pada media internasional dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen Israel bagi kebebasan pers.

"Wartawan yang meliput peristiwa dan berita resmi seharusnya diizinkan melakukan tugas mereka tanpa ancaman dan intimidasi. Kami mendesak pemerintah (Israel) membatalkan keputusan itu segera," kata FPA dalam sebuah pernyataan.

Redaktur: cr01
Sumber: Antara/AFP

In Picture: Tanpa Gelar di Senayan


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Indonesia kembali tanpa gelar setelah harapan satu-satunya pasangan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011 di Istora Senayan Jakarta, Minggu.

Unggulan keempat sebetulnya mampu merebut set pertama 22-20, tetapi dua set berikutnya harus menyerah dari unggulan pertama itu 14-21 dan 9-21. Tanpa gelar itu sama dengan gelaran Indonesia Open 2010.

Tampil di rumah sendiri dan mendapatkan dukungan dari ribuan penonton membuat pasangan ganda campuran Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir bermain tanpa beban meski lawan yang dihadapi adalah unggulan pertama.

Unggulan keempat ini berkat persiapan yang cukup matang langsung bisa memukan perolehan poin hingga mampu unggul 8-3. Meski unggul jauh pasangan tuan rumah sering melakukan kesalahan dan menguntungkan lawan.

Bahkan, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir terkejar dalam perolehan poin oleh pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei hingga kedudukan 14-14. Kondisi sama kuat membuat kedua pasangan berusaha melepaskan diri. Namun, keduanya tetap sama kuat hingga kedudukan 20-20.

Dukungan dari ribuan suporter ternyata dimanfaatkan dengan baik oleh Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir saat "deuce" dilakukan. Pelan tapi pasti akhirnya mampu mengakhiri set pertama dengan 22-20.

Memasuki set kedua unggulan pertama asal China itu langsung menggebrak dan unggul 2-1. Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir berusaha mengimbangi permainan lawan, tetapi lawan juga terus melakukan tekanan yang tidak kalah sengitnya.

Unggulan pertama ini bahkan terus meninggalkan pasangan tuan rumah dalam hal pengumpulan poin. Tetapi pelan tapi pasti pasangan harapan tuan rumah itu mampu memperpendek selisih poin hingga 7-8.

Selisih poin mendekat membuat Zhang Nan/Zhao Yunlei meningkatkan tempo permainan. Andalan China ini bahkan mampu unggul 17-10 dan mengakhiri set kedua dengan 21-14 dan merubah kedudukan menjadi 1-1.

Di set ketiga Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir berinisiatif melakukan serangan terlebih dahulu, tetap lawan membaca serangan yang dilakukan. Hasilnya lawan kembali diuntungkan dan mampu unggul cepat 5-1.

Meski tetap berusaha menyerang, juara Singapura Open terlihat kesulitan untuk memperoleh poin bahkan tertinggal cukup jauh 7-11. Upaya terus dilakukan. Tetapi Tantowi sering melakukan kesalahan sendiri dan terus menguntungkan lawan.

Kepanikan nampak terlihat setelah kedudukan 19-9 untuk China. Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir tetap berusaha hingga akhirnya tetap menyerah dari unggulan pertama itu dengan 9-21.

Sebelumnya pasangan ganda putri Indonesia Vita Marissa/Nadya Melati juga gagal mempersembahkan gelar setelah di final dikalahkan pasangan ganda China, Wang Xiaoli/Yu Yang dengan dua set langsung 12-21,10-21. (*)
(T.B016/T009)
Redaktur: Stevy Maradona
Sumber: Antara

Jumat, 24 Juni 2011

Kecepatan SBY Dikalahkan Anak SD!


PRESIDEN SBY
  

 Respon pemerintah dalam kasus pemancungan TKI di Arab Saudi sangat lemah dan tidak mengandung terobosan.

"Responnya klasik. Waktu di Malaysia ada TKI bermasalah pemerintah bikin Satgas dan itu masih ada posko dan budgetnya di Menko Kesra. Lalu ada soal perdagangan manusia pemerintah bikin Satgas anti perdagangan manusia, masih ada di kementerian pemberdayaan perempuan. Padahal yang kita tunggu political action yang kongkrit," kata analis kebijakan publik Migrant Care, Wahyu Susilo, saat menjadi pembicara diskusi "Nasib Ruyati dan Harga Diri Negeri" di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6).

Menurutnya, Presiden SBY kalah cepat dengan masyarakat Indonesia dalam menyikapi persoalan Ruyati binti Satubi.

"Ketika presiden prihatin, semua juga prihatin. Dan kalau dia protes keras Arab Saudi, dia kalah cepat dengan anak-anak SD di Situbondo," lanjutnya.

Wahyu mengatakan, seharusnya Presiden mengeluarkan protes keras dengan diikuti tindakan nyata pada negara yang sering melecehkan TKI terutama perempuan itu.

"Seharusnya SBY protes keras dan dalam 1x24 jam dia minta Dubes Arab Saudi harus tinggalkan Indonesia," tegasnya.

Dalam tata krama diplomatik, tindakan itu diperkenankan. Apalagi, saat ini terbukti bahwa Arab Saudi memang tak punya niat baik dalam kasus-kasus TKI.

"Sekarang kita tahu dia punya polemik dengan Menlu, tapi soal siapa yang bohong terkait permintaan maaf itu tetap saja itu menunjukkan keangkuhan Saudi Arabia. Sejak awal, tidak memberitahu pemerintah tentang pemancungan Ruyati saja dianggap sebagai kebenaran itu tak bisa kita tolerir," terangnya.