Cari Blog Ini

Rabu, 09 November 2011

Pendidikan Gratis Seharusnya Hanya untuk Siswa Miskin


GORONTALO, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Gorontalo, Nelson mengatakan, pemerintah daerah harus cerdas mengambil kebijakan dalam menerapkan program pendidikan gratis. Ia mengungkapkan, pendidikan gratis seharusnya hanya diberikan kepada warga miskin,
Pendidikan gratis mestinya hanya bisa diberikan pada pelajar yang berlatarbelakang dari keluarga tidak mampu
Pasalnya, kata dia, realisasi program pendidikan yang berkualitas membutuhkan biaya yang besar, sehingga penerapan pendidikan gratis tidak layak diberlakukan untuk seluruh pelajar. Hal itu harus ditempuh agar kesenjangan sosial di tengah masyarakat dapat diminimalisir.
"Pendidikan gratis mestinya hanya bisa diberikan pada pelajar yang berlatarbelakang dari keluarga tidak mampu," kata Nelson, Rabu (9/11/2011), di Gorontalo.
Menilik apa yang dilakukan sejumlah kabupaten di Gorontalo, menurutnya, sudah tepat. Ia mencontohkan, seperti diterapkan di Kabupaten Gorontalo yang menetapkan anggaran pendidikannya sebesar 36 persen dari total anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Plotting anggaran yang melampaui target anggaran pendidikan nasional itu, tidak lantas menggratiskan program pendidikan yang berjalan. Pemerintah daerah memrogramkan pendidikan gratis bagi masyarakat miskin, dan memberikan kesempatan kepada anak dari keluarga mampu untuk berpartisipasi dalam pendidikan atau dikenal dengan subsidi silang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar